Lencana Facebook

Lencana Facebook

Kamis, 08 September 2011

Yamaha Vixion (dok ymki)
BARU saja buka-buka email masuk, eh ketemu a
rtikel soal fuel injection (FI). Artikel yang saya baca, Senin (25/7/2011) pagi itu, cukup menarik.
Kita tahu, sepeda motor yang beredar di Indonesia saat ini ada yang memakai sistem karburator dan ada yang memakai sistem FI. Uniknya, di kelas sepeda motor sport, produk yang memakai FI justeru menyita minat konsumen.
Ya. Motor Yamaha Vixion menjadi motor yang merajai di kelas motor sport domestik. Volume penjualannya saat ini rata-rata 19 ribu unit per bulan. Dengan pangsa pasar rata-rata sepanjang semester pertama 2011 mencapai sekitar 36%. Wow!
Lantas, apa sih sistem injeksi itu. Ini dia penjelasan versi Yamaha Motor di Indonesia. FI menggeser penggunaan karburator yang boros bahan bakar. Meskipun FI baru lebih dikenal di abad modern ini, ternyata perkembangan teknologi itu sudah dirintis sejak 1930. Bukan langsung digunakan pada motor tapi pertamakali diterapkan pada pesawat terbang buatan Jepang. Dipakai pada pesawat terbang karena pergerakannya tiga dimensi jadi tidak mungkin memakai mesin karburator. Mesin injeksi lalu dipakai pada mobil balap tahun 1950-an dan mobil 2 tak Mercedes-Benz tahun 1960.
Sampai akhirnya Yamaha menggunakan FI pertama kali di tahun 1982 pada Yamaha XJ750 dan berlanjut pada motor R1serta skutik. Di Tanah Air, FI hadir perdana melalui Vixion yang diluncurkan pada 2007. “Yamaha sukses membuka pasar sepeda motor injection dan sudah hampir lima tahun Yamaha mengedukasi pasar dan bengkel sehingga hampir seluruh bengkel Yamaha sudah siap dan tidak asing lagi dengan injeksi,” papar Indra Dwi Sunda, PR & Corporate Communication Head PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI), dalam artikel tersebut.
Sistem FI yang bikin Vixion moncer dalam penguasaan pangsa pasar di Indonesia?

Cara Kerja
Lalu bagaimanakah cara kerja FI? Sebagai contoh simpelnya, cara kerjanya sama seperti sistem tubuh manusia. “Pada sistem FI terdapat ECU (Electronic Control Unit) yang bekerja seperti otak pada manusia. ECU meneruskan sinyal yang dikirim sensor-sensor. Pada akhirnya ECU memerintahkan injector untuk menyemprotkan bensin pada mesin,” jelas Dirdhana, Supervisor Technical Support Group PT YMKI.
Kerja ECU layaknya otak yang saat mendapatkan sinyal dari sensor-sensor, lantas memerintahkan bagian tubuh untuk menjalankan fungsinya. Selain sensor-sensor, komponen penting lainnya pada ECU adalah fuel pump yang berfungsi mensuplai bahan bakar dari tangki ke injektor dan menjaga tekanan bahan bakar agar sesuai persyaratan.
Mengingat pentingnya FI, para pengguna motor dengan sistem tersebut berkreasi sendiri dengan menambahkan peningkat oktan atau octan booster untuk meningkatkan performa mesin. Khusus buat V-Ixion, jangan menambahkan octan booster tipe tablet karena residu karbon pada oktan tersebut menumpuk pada butterfly throttle body. “Mesin motor bisa mati akibat residu octan booster yang tidak tercampur sempurna sehingga mengganjal lubang injektor. Masalah ini sering ditemukan di Jakarta,” sebut Dirdhana.


Di luar problem itu, kata dia, para pengguna Vixion merasakan manfaat besar FI yang membuat motor irit bensin dan tahan lama. Irit karena injektor menyuplai bahan bakar ke mesin berdasarkan kebutuhan mesin. Iritnya penggunaan bensin membuat para pengendara V-Ixion biasanya membawanya menempuh jarak jauh. “Dari hasil survei jaraknya bisa melebihi 12.000 km per tahun. (biasanya di bawah jarak itu). Alasannya karena hemat bahan bakar jadi dikendarai dalam jarak jauh. Namun jangan sampai lalai menjaga keselamatan pengendara sendiri saat menempuh jarak jauh. Dianjurkan untuk istirahat per 2 jam sekali,” anjur M Abidin, Assistant General Manager Technical Support PT YMKI.
Selain irit bensin, manfaat sistem FI lainnya adalah membuat motor awet karena sistem tersebut jarang mengalami kerusakan. Saat ini FI yang digunakan pada Vixion standarnya uero 2 sesuai peraturan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar